Thursday, 6 June 2019

Agroforestry Berperan Dalam Mitigasi Perubahan Iklim

Agroforestry
Agroforestry adalah praktik penggunaan lahan yang sudah dilakukan sejak lama (kuno) di berbagai wilayah di dunia, dan merupakan perpaduan antara pertanian dan kehutanan.  Sebagaimana hutan tropis, agroforestry di wilayah tropis selain penting dalam produksi pangan juga memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim dan merupakan tempat hidup keanekaragaman flora dan fauna. Agroforestry juga dapat berfungsi dalam melestarikan keanekaragaman tumbuhan serta sebagai sumber kayu dan produk non-kayu, seperti buah-buahan, damar, gaharu, madu, nira, dan berbagai bahan anyaman dan kerajinan lainnya, yang penting secara komersial. Oleh karena itu, agroforestry juga dapat dikatakan sebagai sistem pengelolaan penggunaan lahan yang efisien dan terintegrasi dengan pembudidayaan tanaman-tanaman pertanian tertentu, spesies-spesies pohon hutan atau pemeliharaan hewan ternak secara bersamaan atau berurutan pada unit lahan yang sama, dengan praktik pengelolaan yang tepat, yang menghasilkan peningkatan keseluruhan paduan produksi melalui seperangkat kondisi iklim dan tanah dan status sosial ekonomi masyarakat setempat.  Ini melibatkan interaksi antara pohon-pohon penghasil kayu jangka panjang secara ekologis dan ekonomi dengan tanaman atau ternak, yang memberikan pendapakan secara rutin dalam jangka pendek. Hal ini karena tanaman pertanian, tanaman keras/kayu (pohon/tanaman hutan) dan hewan merupakan komponen utama suatu agroforestry (Toppo dan Raj, 2018)
Dengan kata lain, agroforestry merupakan sistem penggunaan lahan yang berkelanjutan secara ekologis, yang mempertahankan peningkatan hasil total dengan menggabungkan tanaman pangan (semusim dan tahunan) dengan tanaman pohon (tanaman keras, tahunan) atau ternak pada suatu satuan  lahan. Satu hamparan lahan agroforestry dapat meliputi batas, gundukan, daerah terlantar dimana sistem ini dapat dilaksanakan. Pelaku agroforestry di daerah tropis biasanya mempertahankan berbagai jenis pohon, misalnya  kelapa (Cocos nucifera), cengkih (Syzygium aromaticum), nangka (Artocarpus heterophyllus), sukun (Artocarpus altilis), mangga (Mangifera indica), durian (Durio zibethinus), langsat dan duku (Lansium domestikum), akasia (Acasia spp), sengon (Albizia chinensis), Gliricidia sepium, Zizyphus mauritiana, Gmelina arborea dan lain-lain di lahannya.  Sistem agroforestry memainkan peranan penting dalam mitigasi perubahan iklim terutama karena komponen pohonnya.  Agroforestry juga dapat membantu meningkatkan produksi makanan (untuk manusia dan juga hewan), serta menyediakan sumber nutrisi atau pendapatan alternatif ketika hasil panen rendah (Toppo dan Raj, 2018).

Baca tulisan lengkapnya, klik di sini

No comments:

Post a Comment