Keanekaragam genetik tanaman budidaya sangat penting bagi pertanian, sebagai bahan untuk menciptakan varietas-varietas baru melalui pumuliaan tanaman. Keanekaragam genetik tanaman itu tersedia dalam bentuk plasma nutfah tanaman. Plasma nutfah adalah sumber daya genetik yang hidup,
berupa aneka ragam koleksi tanaman hidup, biji atau jaringan yang
dipelihara untuk digunakan dalam pemuliaan tanaman. Koleksi merupakan
upaya pengamanan
keanekaragaman genetik tanaman yang mungkin bermanfaat
di masa mendatang. Menurut Organisasi Pangan dan
Pertanian PBB (FAO), 75% dari semua keanekaragaman genetik tanaman telah
hilang sejak abad 20, terutama karena perubahan dalam sistem pangan pertanian
yang menghargai keseragaman. Dari 25% sisanya, sepertiga diperkirakan akan
punah pada tahun 2050.
Keragaman genetik adalah jumlah total karakteristik genetik dalam genom
suatu spesies. Lembaga yang bertanggungjawab dalam
pelestarian keanekaragaman genetik tanaman meliputi bank benih, bank gen dan lembaga
penelitian pertanian yang menampung koleksi benih dan bahan perbanyakan
tanaman (propagule) lainnya. Koleksi ini menjadi persediaan dunia untuk menghadapi tantangan baru dalam sistem
produksi pangan. Keragaman genetik pertanian sangat penting untuk menjamin sistem ketahanan pangan yang kuat yang
mampu beradaptasi dengan cekaman hama dan lingkungan. Keragaman genetik memungkinkan
pemulia tanaman dan hewan pertanian (ternak) untuk beradaptasi dengan variabel yang
berubah, termasuk yang perubahannya semakin cepat akibat perubahan
iklim global.
Berdasarkan data yang ada pada saat
ini, pasokan pangan global
tergantung pada sekitar 150 spesies
tanaman. Dari jumlah tersebut, hanya 12 spesies yang menyediakan tiga perempat dari pangan dunia. Lebih dari
setengah energi pangan dunia berasal dari sejumlah terbatas varietas dari
tiga spesies
utama produsen pangan, yakni padi, gandum, dan jagung. Pasokan pangan
global semakin terancam oleh perubahan iklim, pertumbuhan populasi dunia dan introduksi atau perluasan serangan penyakit dan serangga
hama. Keragaman
genetik diperlukan untuk melindungi sifat-sifat penting yang potensial, yang
dapat digunakan untuk memerangi hama dan penyakit tanaman yang tidak terduga di masa mendatang
atau dalam
menghadapi kebutuhan
pasokan pangan dunia. Para
pemulia tanaman memanfaatkan
keanekaragaman genetik untuk menciptakan varietas tanaman yang lebih unggul dengan sifat-sifat seperti produktivitas, ketahanan terhadap hama dan
penyakit tanaman dan cekaman lingkungan.
Untuk menyimpan keanekaragaman genetik secara memadai
adalah penting bahwa
koleksi plasma nutfah dijaga dengan baik, dan koleksi cadangan varietas-varietas
tanaman budidaya terpelihara untuk
memastikan ketersediaan dan kelangsungannya jika terjadi bencana
alam atau konflik politik. Benih
dan jaringan tanaman disimpan pada sistem penyimpanan jangka
panjang (preservari) yang aman, artinya
disimpan dalam lingkungan yang terkontrol seperti penyimpanan dingin atau
fasilitas kultur jaringan. Sistem penyimpanan seperti ini sebenarnya membutuhkan ruang yang relatif kecil untuk
menampung sejumlah besar bahan tanaman yang dipreservasi atau
disimpan untuk jangka panjang. Sementara
bahan propagatif dari tanaman seperti pohon, semak dan tanaman yang diperbanyak
secara klon disimpan atau
dikoleksi dalam bentuk tanaman hidup pada kebun-kebun koleksi. Penyimpanan dengan
cara ini membutuhkan areal
yang luas dan rentan
terhadap serangan hama,
penyakit, bencana alam,
dan campur tangan manusia.
Tanaman-tanaman yang dipreservasi merupakan jenis-jenis yang paling berisiko terancam punah dan
koleksi tersebut sebagian besar belum
dikaji secara mendalam.
Dalam rangka pelestarian sumber daya
genetik berbagai tanaman penting, ada kemitraan antara lembaga bank benih swasta dan pemerintah untuk
melestarikan tanaman yang dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama dalam
bentuk benih, seperti misalnya di Svalbard Global Seed Bank yang
terletak di dekat Kutub Utara (Arctic), yang
tempatnya sangat dingin. Svalbard Global Seed Bank bertindak sebagai pusat penyimpanan yang memungkinkan berbagai
lembaga untuk menyimpan dan menarik
koleksi benih cadangan mereka jika koleksi utama mereka hilang atau rusak
parah. Ada beberapa kemitraan regional dan nasional di Amerika Serikat dan negara-negara
lainnya yang berperan dalam upaya preservasi bahan tanaman; tetapi kemitraan internasional biasanya
sulit dilakukan karena pembatasan
karantina tumbuhan dan kemungkinan impor hama dan
penyakit tanaman. Ada kebutuhan
untuk meningkatkan pendanaan dan upaya untuk menciptakan lebih banyak situs koleksi cadangan bahan
tanaman yang tersebar
di seluruh dunia. The
United States Plant Germplasm System saat
ini menampung hampir 580.000 aksesi bahan tanaman. Aksesi adalah kultivar
atau varietas tanaman. Dalam
8 tahun terakhir ini telah memperoleh sekitar 60.000 aksesi.
Keanekaragaman genetik dari
keluarga liar tanaman budidaya atau populasi yang unik yang belum dikoleksi pada bank gen dan
tanaman-tanaman minor yang terdapat di daerah-daerah terpencil penting untuk
dikumpulkan dan dipreservasi sebelum sumber daya genetik itu punah. Kerabat-kerabat liar tanaman
adalah nenek moyang dari
tanaman budidaya yang ada saat ini. Mereka mungkin mengandung sifat genetik yang penting,
yang mungkin telah hilang selama proses domestikasi. Sifat-sifat seperti ketahanan terhadap kekeringan atau hama dan
penyakit akan sangat
penting untuk adaptasi dengan perubahan iklim global yang sedang terjadi.
Banyak
spesies tanaman liar terancam punah karena perusakan habitat atau alih
fungsi lahan untuk pertanian dan pemukinan. Populasi tanaman unik yang saat ini kurang terwakili di
bank gen perlu mulai dikumpulkan karena bahan genetik itu saat ini koleksinya
terbatas pada beberapa
individu, yang tidak cukup mewakili semua keragaman genetik yang
ada dalam populasinya. Populasi tanaman
unik itu biasanya terdapat di wilayah-wilayah yang sempit, sehingga sangat rentan terhadap kepunahan karena hama,
penyakit atau
aktivitas manusia.
Keragaman
genetik merupakan
sumber daya penting yang perlu dikumpulkan dan dilestarikan dengan baik untuk
generasi mendatang. Keragaman
genetik akan memainkan peran penting dalam pengembangan tanaman dalam
rangka adaptasi dengan
perubahan iklim global dan untuk peningkatan produksi pangan bagi penduduk dunia yang terus meningkat. Untuk memastikan sumber daya ini tersedia bagi pemulia
tanaman di masa depan, dibutuhkan lebih banyak dana untuk
menunjang bank
gen/benih dan lembaga-lembaga pertanian serta pemuliaan. Masyarakat perlu diberi
informasi yang cukup tentang
pentingnya sumber daya genetik demi menciptakan sistem pangan global
yang tangguh.
Tulisan ini berasal dari tulisan Chase
James Krug (2018), yang berjudul “Importance
of Genetic Diversity in Agriculture”, dapat diakses di https://medium.com/thenextnorm/importance-of-genetic-diversity-in-agriculture-b9f88f5fda55
No comments:
Post a Comment