Santai di Pantai Natsepa |
Keluarga kami di Pantai Natsepa, Ambon
Isi Gallery:
Kenangan tentang aktivitas Dr.Helen Hetharie (alm.)
Isi Gallery:
Kenangan tentang aktivitas Dr.Helen Hetharie (alm.)
------- KENANGAN TENTANG AKTIVITAS DR. HELEN HETHARIE -------
Berikut ini adalah foto-foto kenangan Almarhum Dr. Helen Hetharie (Ibu Elen) (1965-2019), dosen Prodi Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
Anggrek yang ditinggalkan Ibu Elen, biasanya digunakan untuk Lomba Ketrampilan Siswa SMK
Akreditasi Prodi Agroekoteknologi 2018, bersyukur terakreditasi A |
Penelitian ubi jalar - Produk terapan DIKTI (2018)
Seminar di Makassar (2018) |
Foto-foto di atas: Kegiatan Penelitian MP3EI (2012-2014) di Seram Bagian Barat
Pembuatan berbagai produk olahan dari Ubi Kayu dan ubi jalar, Penelitian MP3EI 2014
Penelitian Pala di Liliboi, 2010
Lokakarya, Proyek Agri4-Nuffic (2009) |
Lokakarya, Proyek Agri4-Nuffic (2011) |
Mama Serani Lio, baptis Ayu dan Lio (2012)
TRIBUTE DR. HELEN HETHARIE (1965-2019)
Yang Saya Kasihi dan Hormati: Oma Kos Hetharie-Haurissa dan keluarga besar, Bapak Rektor dan para Pimpinan Universitas, Bapak Dekan dan para Pimpinan Fakultas, rekan-rekan sivitas akademika Unpatti dan Fakultas Pertanian, Bapak Pendeta Talakua dan rekan-rekan Majelis Jemaat GPM Bethel, serta seluruh sidang perkabungan yang saya kasihi.
Ijinkanlah saya mengekspresikan rasa, kenangan dan kesan kami tentang Dr Helen Hetharie (Dr Elen), yang adalah teman, sahabat dan kolega kami, yang pengabdiannya dan kerja kerasnya tidak akan kami lupakan, dan bahkan memberi inspirasi kepada kami untuk mengabdi sebaik mungkin demi kemajuan lembaga Fakultas Pertanian dan Universitas Pattimura.
Walaupun berusaha mewakili teman-teman di Fakultas, obituary pendek ini tentu tidak bisa membawakan seluruh kenangan dan kesan teman-teman tentang Dr Elen; untuk itu sebelumnya saya mohon maaf.
Juga saya mau bilang; yang mestinya lebih cocok menyampaikan pernyataan apresiasi dan berdiri di sini tentunya bukan saya, tetapi sahabat dekat sebayanya, seperti Dr Telly Matulessy atau Ibu Meitty Hehanussa, atau yang lain, yang sejak menjadi siswa, mahasiswa di Fakultas Pertanian, melanjutkan studi di Bogor dll, hampir selalu bersama-sama dan menjadi teman-teman saling curhat dengan Dr Elen. Tetapi dalam persiapan acara ini mereka memilih mengambil peran yang lain; dan saya didaulat untuk berdiri di sini saat ini.
Jika
mesti menulis sebuah ungkapan memorial
atau tribut tentang Dr Elen, tentu itu akan tertulis dalam puluhan halaman yang
memerlukan beberapa jam untuk menyampaikannya. Karena daftar jasa-jasanya
begitu panjang, kesan dan kenangan manis kami pun begitu banyak tentang sahabat
dan teman seperjuangan kami ini. Jadi
ini hanyalah sebuah obituary ringkas
dari apa yang mengkristal di benak kami sejak Dr Elen harus berangkat menuju
keabadian, yang sungguh di luar harapan dan dugaan kami. Tentu dalam obituary ini tidak tercakup semua kesedihan kami yang dalam, rasa
kasihan kami, rasa kehilangan kami, atau tangisan dan tetesan air mata kami
karena harus berpisah dengannya. Juga ini tidak akan cukup mewadahi kenangan
manis dan rasa syukur kami bahwa Tuhan telah menghadirkan pelayan pilihannNya
untuk mengabdikan diri di Fakultas bersama
kami.
Dr
Elen adalah intelektual yang cerdas dan kompeten, yang tumbuh sejak masa
mudanya. Saya kenal Dr Elen sejak ia
menjadi mahasiswa di tahun 1980-an (mungkin 87), mengajarnya Genetika dan Pemuliaan
Tanaman. Penelitian skripsinya mengenai
kacang-kacangan adalah di bawah bimbingan Ir. Liewe Anema, seorang dosen tamu
dari Belanda. Lalu setelah menyelesaikan
program sarjana pertanian, ia pun sungguh layak menjadi dosen muda saat itu, bersama teman-teman seangkatannya, yang
memang mempunyai prestasi akademik yang cemerlang. Lalu ia terus meniti karier dengan baik.
Studi
S2-nya ditempuh di IPB Bogor yang ia selesaikan dengan sangat lancar, ia meneliti bioteknologi kentang di bawah
bimbingan Prof G.A. (Olf) Wattimena yang juga baru dipanggil pulang oleh Tuhan sekitar
3 minggu yang lalu. Beliau selalu menceritakan kepada saya hal-hal baik dan
kebanggaannya tentang Dr. Elen, mantan anak bimbingnya. Dr Elen menyelesaikan studi S3 nya dengan
lancar juga di IPB Bogor pada tahun 2008
dengan topik penelitian molekuler kelapa sawit; ini juga merupakan bukti kecerdasan, kerja keras dan kegigihannya dalam
berjuang, karena penelitian yang demikian sangatlah rumit.
Kompetensi
yang diperolehnyanya selama menempuh pendidikan S1, S2 dan S3, ia sumbangkan
untuk pengembangan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura dengan maksimal,
khususnya di Jurusan Budidaya Pertanian, dengan terlibat terdepan dalam
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, yang sejak 2010 di Fakultas
Pertanian didorong oleh adanya Proyek NUFFIC (Agri-4 di Fak Pertanian). Ia dan teman-teman di tim bahkan menghasilkan
buku Pedoman Pembelajaran Berbasis Kompetensi untuk pertanian. Karena proaktif dan kehandalannya Dr Elen
bahkan ditunjuk menjadi pelatih dalam pelatihan-pelatihan CBL Nuffic di
beberapa provinsi.
Saya
akui, kami sungguh beruntung oleh adanya Dr Elen dengan kompetensi akademik
seperti itu. Saat ada tugas-tugas
pengembangan kurikulum, pembentukan program studi, akreditasi program studi, bahkan
lomba ketrampilan dan karya ilmiah siswa SMU dan mahasiswa, ia selalu mendapat
peranan penting. Itu karena ia adalah
orang yang rajin bekerja keras, tertib dan teratur, serta mempersiapkan diri
dengan baik dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Di sini juga saya perlu sebut bahwa Dr. Elen turut banyak menyumbang waktu, tenaga dan pikiran dalam upaya akreditasi Prodi Agroekoteknologi, sehingga baru saja mendapatkan akreditasi A.
Di sini juga saya perlu sebut bahwa Dr. Elen turut banyak menyumbang waktu, tenaga dan pikiran dalam upaya akreditasi Prodi Agroekoteknologi, sehingga baru saja mendapatkan akreditasi A.
Dr
Elen adalah pelaksana TriDharma perguruan tinggi yang setia dan bekerja keras. Pada dharma pendidikan Dr Elen adalah dosen
yang kompeten dan konsekuen dalam melaksanakan pembelajaran dengan
sebaik-baiknya. Ia adalah dosen yang baik dan sayang kepada anak-anak
didiknya; gemar memberi nasehat dengan
lemah lembut agar mereka berjuang dan mencapai prestasi yang baik. Contohnya lainnya: ia tidak tidak segan-segan pergi ke rumah
mahasiswa bimbingannya yang tidak muncul-muncul ke kampus, agar mau berusaha
menyelesaikan studinya.
Pada
dharma penelitian, seingat saya, sejak kembalinya dari studi S3 di Bogor
(2008), Dr Elen tidak putus-putusnya melakukan kegiatan penelitian; berbagai hibah ia dapatkan. Penelitiannya meliputi aneka ragam
tanaman; dan memang itulah interesnya yaitu keanekaragaman tanaman,
mulai dari kacang-kacangan, pala, cengkeh, sagu, anggrek dan umbi-umbian. Sejak
2011 ia meneliti umbi-umbian, khususnya ubi jalar dan ubi kayu, bersama dengan
saya dan teman-teman di tim lainnya, bekerja sama dengan BPTP Maluku, khususnya Ibu Itje Pesireron. Penelitian terakhir (sampai saat ini)
adalah untuk mendapatkan ubi jalar yang unggul, bersama dengan Dr. Edy Jambormias, Ibu Ana Wattimena dan Ibu Reny Tomasoa. Kalau soal kejelian dan ketelitian dalam
penelitian, rasanya sulit menemukan orang yang seperti Dr Elen. Ia juga mampu mengelola dengan baik penelitian yang rumit dan mengalami banyak
masalah, seperti penelitian ubi jalar yang terendam karena cuaca 2017, dan
tetap ditulis hasilnya menjadi artikel yang baik yang dipublikasikannya
pada jurnal ilmiah.
Kerja
rajin, mengerjakannya sebaik mungkin (bahkan
dengan sempurma) dan dengan segenap hati, barangkali menjadi motto Dr
Elen. Saya sendiri kadang-kadang malah
berpikir bukankah hal seperti itu membebani diri terlalu berat. Tetapi begitulah teman kami Dr Elen. Ia ingin apa yang dihasilkannya sesempurna
mungkin, dan dengan persiapan yang sebaik mungkin.
Dari
sisi lain saya menyadari, kerja Dr Elen adalah perwujudan cinta kasihnya. Sebagaimana baris-baris puisinya Kahlil
Gibran yang begini bunyinya: “dan apakah yang disebut kerja dengan rasa
cinta. itu laksana menenun kain dengan
benang yang ditarik dari jantungmu,
seolah-olah kekasihmu yang akan mengenakan kain itu”. Dan kalau saya lihat bagaimana Dr Elen
bekerja, saya merasakan baris puisi itu diperdengarkan di telinga saya,
baris-baris puisi itu terwujud dalam dirinya.
Yang
saya tahu Dr Elan adalah orang yang rajin ke gereja (secara harfiah atau
organisasi), ia melayani dengan sungguh di jemaatnya sebagai Ketua Unit dan
fungsi pelayanan lainnya. Tetapi mungkin
Dr Elen juga memandang kerja sebagai gerejanya, dan mengabdi di Fakultas, melayani para mahasiswa dan meneliti berbagai
tanaman, sebagai lagu-lagu pujiannya yang lain yang ia nyanyikan dengan penuh
semangat. Lagu-lagu pujiannya kepada
Tuhan. Tentu teman-teman saat duduk di sini bisa
mengenang atau mendengar dalam hati nyanyian-nyanyian Dr Elen yang sangat merdu
yang telah dinyanyikannya selama ini.
Bolehkah
saya mau bilang juga. Oma
Hetharie-Haurissa dan Opa
Hetharie (almarhum) telah menjadi busur panah yang luar biasa, yang berhasil melesatkan
salah satu anak panah, yaitu Dr Elen, melintasi kehidupan sebagai manusia
teladan yang berguna bagi sesamanya, dan kini melesat lebih jauh lagi menuju
keabadian, setelah harus melewati kematian yang hanyalah sisi lain dari kehidupan. Saya dan teman-teman dengan ketulusan hati mau
menyampaikan terima kasih kepada Oma Hetharie, Opa (almarhum), saudara-saudara
dan anak-anak di bawah asuhan Dr Elen, yang selalu memiliki pengertian kepada
Dr Elen untuk berjuang dan mengabdi bersama-sama dengan kami, sehingga
mengurangi waktu kebersamaan dengan keluarga, khususnya menemani Ibu kekasih
yang sudah lanjut usia.
Teman-teman
seperjuangan Dr Elen, bagaimana kita yang masih ada di keberadaan ini, di Fakultas
ini, Universitas ini? Mari jangan hanya
tangisi keberangkatannya, tapi wujudkan
terus impiannya, yaitu Program Studi, Jurusan dan Fakultas yang
maju, kampus yang nyaman dan ramah , lulusan yang banyak, kompeten dan
berkarakter.
Terima
kasih Dr. Helen Hetharie, teman kami yang baik.
Selamat jalan menuju keabadian.
Simon
Raharjo, bersama kolega Fakultas Pertanian
Di
tempat Upacara Kedinasan/Ibadah Pemakaman, Kampus PGSD
Unpatti
No comments:
Post a Comment